Dikutip dari : Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel
https://www.instagram.com/dinkesprovkalsel/
Salam sehat. Di beberapa daerah di Indonesia, kasus Covid-19 kembali mengalami kenaikan. Ditambah lagi, kini muncul varian baru dari virus corona, yaitu Delta Plus sebagai mutasi baru dari Varian Delta.
Varian Delta pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Desember 2020 lalu di India dan dikatakan 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha serta dilaporkan banyak menular di kalangan anak-anak.
Melansir dari Kompas.com dikutip Grid Health, menurut Wendy Barclay, Profesor Virologi dan Kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London di Inggris, menjelaskan bahwa varian Delta lebih menular daripada yang sebelumnya karena beberapa mutasi kunci pada protein lonjakan yang memungkinkan virus untuk menembus dan menginfeksi sel sehat.
Gejala infeksi pada varian Delta disebut mirip dengan gejala virus asalnya. Tetapi, varian ini membuat gejala-gejala tersebut menjadi lebih parah dan lebih sulit ditangani oleh tim medis.
Lalu, varian Delta Plus sendiri dikenal memiliki kemampuan untuk menolak terapi antibodi monoklonal, yaitu pengobatan atau terapi antibodi yang jadi salah satu metode untuk Covid-19 dan disahkan oleh Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO).
Sampai saat ini memang belum ada bukti soal seberapa parah infeksi yang disebabkan oleh varian Delta Plus ini. Namun, adanya mutasi K417N membuat varian baru ini disebut-sebut bisa lebih kebal terhadap vaksin dan terapi obat.
Untuk itu, tetap patuhi protokol kesehatan ya Sobat Grid Health, seperti menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan rutin mencuci tangan memakai sabun atau hand sanitizer.