Banjarbaru (01/04). Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan kembali melakukan kegiatan turun ke desa (Turdes) Periode ke VIII bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)dan instansi terkait, di luar kegiatan formalitas pemerintahan dalam rangkamenyerap aspirasi rakyat.
Kegiatan Turdes ini Menggunakan sepeda motor jelajah (trail) selama 5 hari 4 malam. Pertimbangan menggunakan motor trail, agar bisa masuk ke pelosok desa dan ke permukiman penduduk yang sulit dijangkau.
Kegiatan turdes ini melalui 8 kabupaten diantaranya Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu, KabupatenKotabaru, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin dan berakhir di Kabupaten Barito Kuala.
Turdes ini merupakan kegiatan rutin selama 3 tahun kepemimpinannya. Menurutnya, segala kebijakan yang akan dimuat dalam perencanaan kedepan harus berdasarkan kondisi masyarakat di lapangan Gubernur mengatakan “Melalui Turdesini kami turun langsung ke lapangan didampingi pimpinan SKPD terkait, dengan harapan segala kebijakan tak ada yang lepas sasaran,â€
Pada kesempatan tersebut Gubernur Kalimantan Selatan H. SahbirinNoor juga menyerahkan bantuan paket sembako dan bantuan lainnya di setiap desa. Serta menghadiri pada panen raya dan juga dilakukan penanaman pohon di sekitarlokasi panen dan penyerahan bantuan dari Gubernur Kalsel juga mengatakan “Di tahun 2017 luas panen padi sekitar 569 ribu Ha. Sedangkan di tahun 2018 luas panen mencapai 577 ribu Ha lebih, dan produksi padi mampu mencapai 2,4 juta ton bahkan hingga saat ini Kalsel masih menempati urutan ke 10 sebagai provinsi penyangga beras nasional,â€.
Bakti sosial pelayanan kesehatan juga dilakukan dalam kegiatan turun ke desa (turdes) ke-8 ini. Menurut gubernur, pengobatan gratis bertujuan untuk mewujudkan Kalsel sehat. Selain itu untuk pemerataan dan optimalisasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Pengobatan ini menyesuaikan keluhan masyarakat,seperti hipertensi. Kita mengetahui, angka pengidap hipertensi di Kalsel cukuptinggi,†jelasnya. Pelayanan kesehatan gratis dimanfaatkan betul warga desa. Begitu antusiasnya, warga sudah hadir beberapa jam sebelum acara dimulai.Bakti sosial kesehatan, terdiri dari pemeriksaan gigi, sunatan massal,pengobatan umum, pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil.