Pendidikan vokasi di Kalimantan Selatan saat ini berada pada persimpangan penting dalam perjalanan pengembangannya. Meski telah menunjukkan beberapa kemajuan, berbagai tantangan signifikan masih menghantui sektor ini, terutama dalam hal relevansi dengan kebutuhan industri dan daya serap lulusan di dunia kerja.
Kondisi Pendidikan Vokasi di Kalimantan Selatan
Statistik menunjukkan bahwa tingkat kelulusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di Kalimantan Selatan masih rendah, yakni hanya 28,10 persen pada tahun 2023. Lebih mengkhawatirkan lagi, hanya 3,7 persen dari total lulusan yang langsung bekerja setelah menyelesaikan pendidikan vokasi. Hal ini memperlihatkan adanya kesenjangan antara keterampilan yang diberikan di sekolah dengan kebutuhan pasar kerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran terbuka bagi lulusan SMK di Kalimantan Selatan mencapai angka tertinggi dibandingkan lulusan pendidikan lainnya, yaitu 9,96%. Sementara itu, lulusan SMA dan jenjang diploma atau sarjana masing-masing mencatatkan tingkat pengangguran sebesar 8,26 persen dan 4,41 persen.
Tingginya angka ini menjadi refleksi dari rendahnya penyerapan lulusan vokasi oleh dunia kerja yang semakin kompetitif, terutama di tengah tantangan Revolusi Industri 4.0. Hal ini menjadi tantangan dalam perwujudan visi jangka panjang daerah, yaitu Kalimantan Selatan Sebagai Gerbang Logistik Kalimantan yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan Menuju Babussalam. Salah satu komponen penting visi ini adalah Kalimantan Selatan Sebagai Gerbang Logistik Kalimantan, menggarisbawahi pentingnya menjadikan Kalimantan Selatan pintu keluar-masuk distribusi barang dan jasa di Kalimantan. Proses ini dimulai dari pusat produksi, pengolahan, pergudangan, hingga pengiriman barang ke konsumen. Dalam rantai logistik ini, kebutuhan tenaga kerja yang unggul, terampil, dan berakhlak menjadi prioritas utama.




Pendidikan vokasi berada di garis depan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan kurikulum yang relevan, pelatihan berbasis praktik, dan kerja sama dengan dunia industri, lulusan pendidikan vokasi diharapkan tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki karakter berakhlak mulia yang sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal.
Pendidikan vokasi menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan visi ini. Dengan prinsip keberlanjutan, pendidikan vokasi diarahkan untuk menciptakan lulusan yang mampu mengimbangi perkembangan teknologi tanpa melupakan akar budaya dan nilai-nilai religius. Sinergi ini bertujuan mencetak tenaga kerja yang tidak hanya unggul secara kompetensi, tetapi juga berintegritas dan bermoral tinggi.
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS 2024
Sepanjang tahun 2024, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah mengambil berbagai langkah strategis untuk memantapkan langkah dalam pengembangan pendidikan vokasi. Beberapa di antaranya meliputi Rapat Koordinasi dan Konsultasi, Kolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Selatan dan politeknik se-Kalimantan Selatan, serta pembentukan Tim Revitalisasi Pendidikan Vokasi.
Pada Tahun 2024 lalu, Pemerintah daerah secara aktif melakukan rapat koordinasi dan konsultasi dengan kementerian terkait dan pemerintah provinsi lain. Langkah ini bertujuan untuk belajar dari praktik terbaik di daerah lain serta mendapatkan masukan yang relevan dari pemerintah pusat.
Dalam upaya menyelaraskan kurikulum vokasi dengan kebutuhan industri, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggandeng Kadin Kalimantan Selatan serta politeknik se-Kalimantan Selatan sebagai mitra utama. Kerja sama ini mencakup perumusan kebijakan hingga pelaksanaan program pelatihan yang berbasis kompetensi.
Selain itu, Untuk memastikan program berjalan dengan terorganisasi dan terarah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membentuk Surat Keputusan Tim Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Tim ini terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari pemerintah, dunia usaha, dan institusi pendidikan dan bertugas untuk merancang strategi dan mengawasi implementasi kebijakan di lapangan.
LANGKAH STRATEGIS TAHUN 2025
Memasuki tahun 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus memantapkan kemitraan dengan Kadin Kalimantan Selatan serta politeknik se-kalimantan selatan untuk menyusun regulasi berupa Peraturan Gubernur tentang Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya menciptakan regulasi yang lebih terarah dan strategis guna memperkuat peran pendidikan vokasi dalam mendukung kebutuhan dunia kerja dan industri.
Dalam proses penyusunan peraturan ini, Kadin Kalimantan Selatan berkontribusi memberikan masukan terkait kebutuhan pasar kerja dan tren industri, sementara Politeknik berperan dalam merancang kurikulum dan program pelatihan yang berbasis kompetensi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bertindak sebagai fasilitator, memastikan semua pemangku kepentingan terlibat aktif untuk menyusun kebijakan yang holistik.
Peraturan ini diharapkan menjadi landasan bagi implementasi program-program pendidikan vokasi yang lebih relevan dan mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Selain itu, regulasi ini juga dirancang untuk mendorong keterlibatan dunia industri dalam penyediaan fasilitas pelatihan, program magang, dan kesempatan kerja bagi lulusan vokasi.
Kesimpulan Pendidikan vokasi di Kalimantan Selatan memiliki peran strategis dalam menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mendukung pembangunan ekonomi daerah. Dengan langkah progresif pada tahun 2025 melalui kolaborasi penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi bersama Kadin Kalimantan Selatan dan politeknik se-Kalimantan Selatan, pendidikan vokasi diharapkan semakin terarah dalam memenuhi kebutuhan industri. Sinergi ini membawa optimisme bahwa pendidikan vokasi di Kalimantan Selatan akan menjadi solusi utama dalam menyiapkan tenaga kerja unggul yang tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga internasional.