JAKARTA – Dikutip dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ,adanya Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) memang memunculkan inisiatif luar biasa dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah untuk menghasilkan inovasi baru. Namun, tidak semua inovasi tersebut diketahui oleh masyarakat karena minimnya “panggung†yang membuat inovasi tersebut dikenal khalayak.
Anggota Tim Panel Independen KIPP 2019 Suryopratomo, mengatakan masyarakat Indonesia baru mengenal inovasinya setelah mendapat penghargaan internasional. “(Inovasi-inovasi) ini harus tampil ke panggung yang lebih besar agar bisa diperkenalkan. Karena seringnya ketika inovasi dari Indonesia ini dikompetisikan di tingkat internasional, dunia melihat dan mengapresiasi, tapi di Indonesia bahkan tidak cukup mengenalnya,†ujarnya usai menjadi juri dalam tahapan wawancara dan presentasi KIPP 2019 di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jumat (12/07).
Keberadaan “panggung†yang lebih besar ini akan membuat keaslian dari inovasi mampu diperkenalkan kepada masyarakat luas. Tidak hanya itu, jika inovasi yang telah diciptakan tersebut diterapkan dan dapat terus dijalankan, maka publik akan menikmatinya dan menyadari kehadiran negara dalam menyejahterakan kehidupan rakyat Indonesia.
Menurut pria yang akrab disapa Tommy ini, hal tersebut sesuai dengan tujuan dari diciptakannya inovasi pelayanan publik, yaitu memberikan kemudahan sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Optimalisasi pelayanan publik perlu kolaborasi dari berbagai pihak. “Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga pilar utama untuk meningkatkan pelayanan publik, yakni pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,†ungkapnya.
Dicontohkannya, keterlibatan dunia usaha seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Banyuwangi. Pemanfaatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam inovasi banyuwangi-mall.com dinilai dapat meningkatkan perekonomian warga yang nantinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sedangkan, keterlibatan masyarakat sebagai pengguna layanan tentu diperlukan sebagai acuan keberhasilan dari pelayanan publik itu sendiri.
Tercapainya kesejahteraan masyarakat, pemerintah tak bisa mengambil inisiatif sendiri. Dunia usaha dan masyarakat juga harus ikut terlibat. Di sisi lain, peran media massa juga sangat penting untuk merangkai dan menyebarluaskan informasi mengenai inovasi itu kepada khayalak umum. “Sehingga akan memancing untuk menimbulkan inspirasi dalam menemukan hal-hal baru yang bisa bermanfaat bagi kita bersama,†jelas Tommy.
Setelah menghasilkan inovasi yang berhasil meraih penghargaan internasional, Tommy berharap agar kompetisi ini kemudian dapat melihat bagaimana inovasi-inovasi yang sudah dilakukan bisa berlanjut dan bahkan dikembangkan. Ia mengusulkan, setiap lima tahun agar diadakan kompetisi best of the best untuk menemukan inovasi-inovasi yang masih bertahan.
“Kita bisa mendorong para inovator agar tidak hanya bekerja sampai menemukan inovasi, tapi bagaimana mempertahankan inovasi tersebut agar terus berlanjut,†tutup Tommy. (nan/HUMAS MENPANRB)
Sumber : HUMAS MENPANRB